Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), pihak kepolisian mengidentifikasi mayat tersebut sebagai Paiman (78), warga Dusun Japang, Desa Duwet, Kecamatan Wates.
Peristiwa ini pertama kali diketahui oleh Solli Hasanan, seorang petani berusia 50 tahun, yang sedang mencangkul di lahan persawahan miliknya. Saat sedang beraktivitas, Solli mencium bau menyengat seperti bangkai.
"Ditemukan ada seorang pria di pinggir sungai selatan sawahnya dalam keadaan sudah meninggal dunia," ujar Kapolsek Wates, AKP Agus Sudarjanto.
Melihat temuan tersebut, Solli segera melapor kepada Kepala Dusun setempat, yang kemudian meneruskan informasi ke Polsek Wates. Menanggapi laporan tersebut, anggota kepolisian langsung menuju lokasi untuk melakukan olah TKP. Tim Inafis Polres Kediri juga terlibat dalam proses evakuasi jenazah dari lokasi penemuan.
Dari hasil penyelidikan, diketahui bahwa Kepala Dusun Japang, Desa Duwet, bersama dua saksi yang merupakan adik kandung korban, datang ke lokasi kejadian. Mereka mengonfirmasi bahwa korban sudah hilang sejak 28 Maret 2025. Meski sudah dilakukan pencarian bersama relawan, korban tidak ditemukan hingga akhirnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Pihak keluarga mengenali korban melalui ciri-ciri yang masih diingat, seperti pakaian yang dikenakan—celana pendek—dan tinggi badan yang sesuai dengan ingatan mereka.
Kapolsek Wates menambahkan bahwa hasil pemeriksaan pada jenazah tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan. Berdasarkan hasil olah TKP, diperkirakan korban telah meninggal lebih dari lima hari sebelum ditemukan.
====================================